NAMA : YUNI ANITA
KELAS : 4EA10
NPM : 13209699
Menurut salah satu sumber yang
penulis kutip ada lima prinsip etika bisnis menurut Keraf (1994:71-75)
diantaranya adalah :
1.
Prinsip
Otonomi.
Otonomi adalah
sikap dan kemampuan manusia untuk bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri.
Bertindak secara otonom mengandaikan adanya kebebasan mengambil keputusan dan
bertindak menurut keputusan itu. Otonomi juga mengandaikan adanya tanggung
jawab. Dalam dunia bisnis, tanggung jawab seseorang meliputi tanggung jawab
terhadap dirinya sendiri, pemilik perusahaan, konsumen, pemerintah, dan
masyarakat.
2.
Prinsip
Kejujuran
Prinsip kejujuran meliputi pemenuhan
syarat-syarat perjanjian atau kontrak, mutu barang atau jasa yang ditawarkan,
dan hubungan kerja dalam perusahaan. Prinsip ini paling problematik karena
masih banyak pelaku bisnis melakukan penipuan.
3.
Prinsip
Tidak Berbuat Jahat dan Berbuat Baik
Prinsip ini
mengarahkan agar kita secara aktif dan maksimal berbuat baik atau menguntungkan
orang lain, dan apabila hal itu tidak bisa dilakukan, kita minimal tidak
melakukan sesuatu yang merugikan orang lain atau mitra bisnis.
4.
Prinsip
Keadilan
Prinsip ini
menuntut agar kita memberikan apa yang menjadi hak seseorang di mana prestasi
dibalas dengan kontra prestasi yang sama nilainya.
5.
Prinsip
Hormat Pada Diri Sendiri
Prinsip ini
mengarahkan agar kita memperlakukan seseorang sebagaimana kita ingin
diperlakukan dan tidak akan memperlakukan orang lain sebagaimana kita tidak
ingin diperlakukan.
Selain itu juga ada beberapa
nilai – nilai etika bisnis yang dinilai oleh Adiwarman Karim, Presiden Direktur
Karim Business Consulting, seharusnya jangan dilanggar, yaitu :
Kejujuran
Banyak orang beranggapan bisnis
merupakan kegiatan tipu-menipu demi mendapat keuntungan. Ini jelas keliru.
Sesungguhnya kejujuran merupakan salah satu kunci keberhasilan berbisnis.
Bahkan, termasuk unsur penting untuk bertahan di tengah persaingan bisnis.
Keadilan
Perlakukan setiap orang sesuai
haknya. Misalnya, berikan upah kepada karyawan sesuai standar serta jangan
pelit memberi bonus saat perusahaan mendapatkan keuntungan lebih. Terapkan juga
keadilan saat menentukan harga, misalnya dengan tidak mengambil untung yang
merugikan konsumen.
Rendah Hati
Jangan lakukan bisnis dengan
kesombongan. Misalnya, dalam mempromosikan produk dengan cara berlebihan,
apalagi sampai menjatuhkan produk bersaing, entah melalui gambar maupun
tulisan. Pada akhirnya, konsumen memiliki kemampuan untuk melakukan penilaian
atas kredibilitas sebuah poduk/jasa. Apalagi, tidak sedikit masyarakat yang
percaya bahwa sesuatu yang terlihat atau terdengar terlalu sempurna, pada
kenyataannya justru sering kali terbukti buruk.
Simpatik
Kelola emosi. Tampilkan wajah
ramah dan simpatik. Bukan hanya di depan klien atau konsumen anda, tetapi juga
di hadapan orang-orang yang mendukung bisnis anda, seperti karyawan, sekretaris
dan lain-lain.
Kecerdasan
Diperlukan kecerdasan atau
kepandaian untuk menjalankan strategi bisnis sesuai dengan ketentuan-ketentuan
yang berlaku, sehingga menghasilkan keuntungan yang memadai. Dengan kecerdasan
pula seorang pebisnis mampu mewaspadai dan menghindari berbagai macam bentuk
kejahatan non-etis yang mungkin dilancarkan oleh lawan-lawan bisnisnya.
Lakukan dengan cara yang baik,
lebih baik atau dipandang baik Sebagai pebisnis, anda jangan mematok diri pada
aturan-aturan yang berlaku. Perhatikan juga norma, budaya atau agama di tempat
anda membuka bisnis. Suatu cara yang dianggap baik di suatu Negara atau daerah,
belum tentu cocok dan sesuai untuk di terapkan di Negara atau daerah lain. Hal
ini penting kalau ingin usaha berjalan tanpa ada gangguan.
Sumber :
www.Fiyan”khadijah”fairuz.blogspot.com
www.Berusaha untuk
maju.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar