1.
Judul : Analisis Antara Motivasi Kerja dengan Prestasi Kerja Karyawan
Pengarang : Nur Ahmad Azizul Furqon
Tahun : 2009
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kasus/case dengan melakukan survei terhadap sumberdaya manusia sebagai karyawan, Objek yang diteliti adalah motivasi kerja dan prestasi kerja karyawan.Penelitian ini dilaksanakan selama bulan April sampai bulan Mei 2009.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data asli yang dikumpulkan sendiri oleh periset untuk menjawab masalah risetnya (Istijanto, 2006). Pengumpulan data primer diantaranya adalah dengan teknik wawancara dan kuesioner. Wawancara dilaksanakan berdasarkan panduan sebuah kuesioner yang didapat dari hasil pengisian kuesioner yang berisi pertanyaan seputar motivasi dan prestasi kerja karyawan.
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur-literatur yang terkait topik penelitian. Data sekunder pada penelitian ini berasal dari studi literatur berupa tulisan laporan, pedoman, peraturan, dan sumber-sumber lain yang menunjang laporan penelitian.
Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dalam penentuan sumber informasi dengan pertimbangan adalah karyawan Jurnal Bogor yang mempunyai bawahan, yaitu kelompok pemimipin atas dan kelompok pemimpin menengah. Sedangkan penentuan sumber informasi pada kelompok staf/karyawan dilakukan secara acak (random sampling).
3.4 Metode Analisis Data
Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif untuk mengetahui gambaran secara umum kendala dan upaya-upaya yang mempengaruhi motivasi dan prestasi kerja karyawan.
Analisis deskriptif adalah mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk yang mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas (Istijanto, 2006).
Data dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan program komputer SPSS 13.0 for Windows (Spread sheet for statistic) dengan model uji korelasi Rank Spearman. Analisa digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antar variabel pengaruh (variabel X) motivasi kerja karyawan. dengan variabel terpengaruh (variabel Y) yaitu prestasi kerja karyawan. Adapun rumus koefisien korelasi Rank Spearman adalah sebagai berikut:
ρ atau rs = 1 – 6 ∑di2
n (n2 – 1)
Keterangan :
ρ atau rs = Koefisien korelasi spearman rank
di = determinan
n = Jumlah data/sampel
Hipotesis pengujian pengaruh motivasi kerja karyawan dengan prestasi kerja karyawan adalah sebagai berikut:
H0 = Motivasi kerja karyawan tidak berhubungan terhadap prestasi kerja karyawan Jurnal Bogor.
H1 = Motivasi kerja karyawan berhubungan terhadap prestasi kerja karyawan Jurnal Bogor.
Keputusan pengujian adalah sebagai berikut:
Jika nilai r hitung < r tabel, maka terima H0, artinya motivasi kerja karyawan tidak berhubungan terhadap prestasi kerja karyawan.
Jika nilai r hitung > r tabel, maka tolak H0 atau terima H1, artinya motivasi kerja karyawan berhubungan terhadap prestasi kerja karyawan.
Koefisien korelasi Rank Spearman (rxy) menunjukkan kuat tidaknya antara indikator x terhadap variabel X dengan indikator y terhadap variabel Y maupun variabel X terhadap variabel Y (Istijanto, 2006) sehingga digunakan batasan koefisien korelasi untuk mengkategorikan nilai r. Kriteria pengukuran dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Kriteria Pengukuran Koefisien Korelasi
Menentukan signifikansi suatu nilai sebesar nilai H ditaksir dengan menggunakan tabel C pada tabel statistik dengan db=k-1 dan tetapkan α=0,05. jika kemungkinan yang berkaitan dengan nilai observasi H adalah sama dengan atau kurang dari α, maka tolak H0 dan terima H1.
Hipotesis
H0 : tidak terdapat perbedaan hubungan motivasi kerja dengan prestasi kerja karyawan antar divisi di Jurnal Bogor.
H1 : terdapat perbedaan hubungan motivasi kerja dengan prestasi kerja karyawan antar divisi di Jurnal Bogor.
Petunjuk Pengisian Kuesioner :
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang anda rasa paling tepat
No
Pernyataan
Jawaban
5
4
3
2
1
1. Hubungan anda dengan atasan dalam pekerjaan tergolong erat
X
2.Hubungan anda dengan atasan diluar pekerjaan tergolong. erat.
X
Keterangan:
1 : Tidak Pernah
3 : Kadang-kadang
4 : Sering
5 : Selalu
A. Hubungan antara Atasan dan Bawahan
No
Pernyataan
Jawaban
1
5
4
3
2
1
1.Saya termotivasi apabila atasan saya memberikan bimbingan/pengarahan kepada saya dalam hal pekerjaan.
2.Perhatian dan tanggapan terhadap ide, usul, maupun saran yang saya ajukan memberikan dampak terhadap pekerjaan saya
3.Pujian yang diberikan atasan saya meningkatkan semangat bekerja
4.Saran dan kritik dari atasan saya apabila saya membuat kesalahan membuat saya nyaman dalam bekerja
5.Apabila saya mendapat teguran saya akan segera memperbaiki pekerjaan saya
6.Hubungan yang dekat dengan atasan membuat saya lebih semangat dalam bekerja
B. Hubungan antara Sesama Rekan Kerja
No
Pernyataan
Jawaban
5
4
3
2
1
1.Apabila rekan kerja memberikan saran dan dukungan saya akan lebih termotivasi dalam melakukan pekerjaan
2.Saya akan lebih bersemangat apabila rekan kerja saya memberikan bantuan dan kerjasama dalam hal pekerjaan
3. Adanya kesempatan saya bersosialisasi dengan sesama rekan kerja di luar pekerjaan (saat istirahat, sepulang kerja, dll) membuat saya lebih nyaman dalam bekerja
4.Saran dan kritik dari rekan kerja saya membuat saya nyaman dalam bekerja
5.Pujian yang diberikan oleh rekan kerja meningkatkan semangat bekerja
6.Persaingan dengan rekan kerja membuat saya meningkatkan motivasi dalam bekerja
C. Kebijakan Perusahaan
No
Pernyataan
Jawaban
5
4
3
2
1
1.Jam dan hari kerja yang diberlakukan perusahaan mempengaruhi cara saya dalam bekerja
2.Sanksi yang diberlakukan perusahaan apabila karyawan melanggar aturan mempengaruhi disiplin saya dalam bekerja
3.Bonus diberikan oleh perusahaan pada tiap karyawan yang bekerja sesuai atau melebihi target membuat saya lebih semangat dalam bekerja
4.Upah/gaji yang diberikan perusahaan sesuai waktu yang telah ditentukan membuat saya lebih semangat dalam bekerja
5.Kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan membuat saya nyaman dalam bekerja
D. Kondisi Kerja
No
Pernyataan
Jawaban
5
4
3
2
1
1.Terjaminnya keselamatan saya dalam bekerja membuat saya lebih tenang dalam bekerja
2.Fasilitas yang disediakan perusahaan mendukung saya dalam bekerja
3.Lingkungan perusahaan yang aman mendukung pekerjaan saya
4.Lingkungan pekerjaan yang kondusif membuat saya nyaman dalam bekerja
5.Kenyamanan dan kebersihan lingkungan pekerjaan saya membuat saya nyaman dalam bekerja
6.Kompetisi di lingkungan perusahaan menambah semangat saya dalam bekerja
E. Kompensasi
No
Pernyataan
Jawaban
5
4
3
2
1
1.Upah yang saya terima membuat saya meningkatkan produktivitas saya dalam bekerja
2.Upah yang saya peroleh mencukupi kebutuhan saya sehari-hari
3.Tunjangan-tunjangan yang diberikan oleh perusahaan terhadap karyawan mempengaruhi kinerja saya
4.Bonus diberikan kepada karyawan pada waktu tertentu meningkatkan motivasi saya dalam menyelesaiakan pekerjaan
5.Penghargaan atas prestasi pekerjaan yang saya lakukan dari perusahaan mempengaruhi saya dalam bekerja
6.Penghitungan upah lembur yang ditetapkan perusahaan meningkatkan motivasi saya dalam bekerja
7.Penghargaan berpengaruh terhadap motivasi saya dalam bekerja
F. Kesehatan
No.
Pernyataan
Jawaban
5
4
3
2
1
1. Tunjangan kesehatan yang diberikan perusahaan mendukung saya dalam bekerja
2. Asuransi kesehatan yang diberikan perusahaan membuat saya tenang dalam bekerja
3.Fasilitas kesehatan yang ada di perusahaan membuat saya nyaman dalam bekerja
4.Perhatian yang diberikan terhadap kondisi kesehatan saya mendukung pekerjaan saya
5 Kesehatan saya berpengaruh terhadap motivasi saya dalam bekerja
6.Kesediaan perusahaan dalam mengganti biaya kesehatan karyawan membuat saya tenang dalam bekerja
2.
Judul : ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRESTASI KERJA
Pengarang : Kardie
Tahun : 2009
METODE PENELITIAN DAN ANALISIS
Penelitian dan Definisi Operasional
Penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah :
Variabel bebas (independent)
Variabel bebas (independent) adalah variabel yang besarnya dipengaruhi oleh variabel yang lain, dalam penelitian ini adalah:
Motivasi (X1)
Suatu keadaan di mana usaha dan kemauan keras seseorang diarahkan kepada pencapaian hasil-hasil tertentu. Dalam penelitian ini diukur dengan indikator tanggung jawab, kebijaksanaan pimpinan, tingkat otonomi, jumlah umpan balik, dan tingkat variasi kerja.
Kepuasan Kerja (X2)
Keadaan emosional seorang karyawan yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dalam menangapi pekerjaan di bidang masing-masing Dalam penelitian ini Kepuasan Kerja diukur atau dinilai dengan indikator gaji pokok, tunjangan karyawan, mengikuti pendidikan dan pelatihan dan fasislitas.
Lingkungan Fisik (X3)
Suasana lingkungan kerja fisik tempat kerja dimana karyawan melaksanakan tugas sehari-hari. Diukur dengan indikator ruang gerak, penerangan, kebisingan, kebersihan, keamanan dan peralatan kerja
Kemampuan (X4)
Kecakapan dan ketrampilan seorang karyawan dalam melakukan pekerjaan atau tugas. Diukur dengan indikator kecakapan dan ketrampilan karyawan.
Variabel Tergantung
Variabel tergantung (dependent) adalah variabel yang besarnya dipengaruhi oleh variabel yang lain, dalam penelitian ini adalah Prestasi Kerja Karyawan (Y) Prestasi Kerja Karyawan diukur penilaian prilaku baik penilaian kesetiaan, kejujuran, kepemimpinan, kerjasama, loyalitas, loyalitas, dedikasi dan partisipasi karyawan.
Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu penelitian terhadap hal-hal atau keadaan-keadaan yang tengah dihadapi sekarang ini dengan cara mengumpulkan data, mendiskripsikan data, menganalisis, dan menginterpretasikan data-data yang diperoleh dari responden. Macam dan Sumber Data
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden dalam hal ini karyawan PT Telkom Kandatel Semarang
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari literature yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.
Tehnik Pengumpulan Data
Wawancara, yaitu dengan mewawancarai atau dengan mengadakan Tanya jawab secara langsung dengan berdasarkan daftar pertanyaan dan daftar perhitungan yang telah dipersiapkan lebih dahulu.
Dokumenter, yaitu mengadakan penelitian secara langsung dengan maksud mencari data-data yang dibutuhkan, berupa catatatn-catatan aktivitas perusahaan yang bersangkutan selama periode tertentu.
Studi pustaka, yaitu dengan menggunakan literatur-literatur atau buku-buku yang erat kaitannya dengan penulisan ini
Populasi dan Tehnik Penarikan Sampel
Menurut Kuncoro (2003), populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, obyek, transaksi atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi obyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT Telkom Kandatel Semarang.
Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai karakteristik yang sama dengan populasinya. Adapun teknik pengambilan sampel yaitu secara Convinien sampling (sampel kemudahan) yaituv sampel diambil pada ketersediaan elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya (Sugiarto, Siagian, Sunaryanto, Outomo, 2001 ) sampel diambil pada karyawan PT Telkom Kandatel Semarang sampai semua yang ditentukan terpenuhi untuk menentukan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini, dengan karakteristik sampel sudah bergabung menjadi karyawan 1 tahun. Dimana penentuan karakteristik ini mempunyai maksud agar sampel benar-benar telah paham akan budaya organisasi PT Telkom Kandatel Semarang. Penentuan sampel menggunakan rumus Slovin dengan derajat kesalahan 10 % maka jumlah karyawan yang dijadikan adalah sebagai berikut:
n = 1+ N.λ2
Keterangan :
n = Jumlah sampel yang harus diambil
λ2 = Derajat kesalahan ( λx = 10 %)
N = Populasi
Berdasarkan rumus diatas, jumlah alokasi yang dapat dijadikan sampel apabila populasi karyawan PT Telkom Kandatel Semarang sebanyak 99, adalah sebagai berikut:
98 n = 1+ 98.10%2
= 49,69
Jadi jumlah yang dijadikan sampel sebanyak 50 karyawan
Metode Analisis
Uji Kualitas Data
Penelitian ini akan diuji menggunakan metode regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh variabel – variabel yang terkait dalam penelitian. Di dalam model regresi, bukan hanya variabel independen saja yang mempengaruhi variabel dependen, melainkan masih ada faktor lain yang dapat menyebabkan kesalahan dalam observasi, yaitu yang disebut kesalahan pengganggu atau disturbance’s error ( Supranto, 2001). Agar model analisis regresi yang dipakai dalam penelitian ini secara teoretis menghasilkan nilai parametrik yang sahih terlebih dahulu akan dilakukan pengujian asumsi klasik regresi yang meliputi uji normalitas, autokorelasi, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas.
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam metode regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2005). Model regresi yang baik adalah data yang berdistribusi normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak mengunakan analisis grafik. Ada dua cara untuk melihat normalitas residual melalui analisis grafik : 1) grafik histogaram : dilakukan dengan membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. 2) Grafik Normal P-P Plot : dilakukan dengan membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya adalah :
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normal
Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogarm tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu metode regresi linear memiliki korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Pada data crossection (silang waktu), masalah autokorelasi relatif jarang terjadi karena “gangguan” pada observasi yang berbeda berasal dari individu / kelompok yang berbeda. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2005). Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson (D-W test). Dalam pengambilan keputusan dilihat dari nilai D-W yang dihasilkan, kemudian nilai tersebut dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan α 0,05, jumlah sampel (n), dan variabel independen (k). Ghozali (2005) menyatakan pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi sebagai berikut :
Bila nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan (4-du), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berati tidak ada autokorelasi.
Bila nilai DW lebih redah daripada batas bawah atau lower bound (dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berati ada autokorelasi positif.
Bila nilai DW lebih besar daripada (4-dl), maka koefisien korelasi lebih kecil daripada nol, berarti ada autokorelasi negatif.
Bila nilai DW terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau DW terletak diantara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas terjadi jika ada hubungan linear yang sempurna atau hampir sempurna antara beberapa atau semua variabel independen dalam model regresi. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas (Ghozali, 2005). Untuk menguji adanya multikolinearitas dapat dilakukan dengan menganalisis korelasi antar variabel dan perhitungan nilai tolerance serta variance inflation factor (VIF). Multikolinearitas terjadi jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95% . Dan nilai VIF lebih besar dari 10, apabila VIF kurang dari 10 dapat dikatakan bahwa variabel independen yang digunakan dalam model adalah dapat dipercaya dan objektif.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005). Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antar SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu x adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dasar analisisnya adalah:
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) akan mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik penyebaran di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, digunakan metode regresi, uji signifikansi parameter individual (Uji statistik t), uji signifikansi simultan (Uji statistik F), dan koefisien determinasi :
Metode Regresi Linear Berganda
Metode regresi linear berganda, yaitu metode yang digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukur atau rasio dalam suatu persamaan linier (Indriantoro dan Supomo, 2002).Adapun persamaan untuk menguji hipotesis secara keseluruhan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Y : ß0 + ß1X1 + ß2X2 + ß3X3 + ß4X4 +e
( 1 )
Keterangan :
Y : Prestasi Kerja Karyawan
ß : Konstanta
X1 : Hub. Atasan bawahan
X2 : Hubungan antar Karyawan
X3 : Fasilitas dan Lingkungan
X4 : Peraturan dan Tata Tertib
e : Error
Uji signifikansi parameter individual (Uji stastistik t)
Menurut Ghozali (2005) uji stastistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (a=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :
1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
2. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
Uji signifikansi simultan (Uji stastistik F)
Menurut Ghozali (2005) uji stastistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%). Ketentuan peneriman atau penolakan hipotesis adalah sebagi berikut :
1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara simultan kelima variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
2. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara simultan kelima variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen
d. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi berada di antara nol dan satu. yang kecil berarti kemampuan variabel–variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-varibel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2005).
Data dalam penelitian ini akan diolah dengan menggunakan program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) 16. Hipotesis dalam penelitian ini dipengaruhi oleh nilai signifikansi koefisien variabel yang bersangkutan setelah dilakukan pengujian. Kesimpulan hipotesis dilakukan berdasarkan t-test dan F-test untuk menguji signifikansi variabel–variabel independen terhadap variabel dependenhipotesa yang diajukan.
3.
Judul : PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI
BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL
KABUPATEN MUARA ENIM
Pengarang : ANWAR PRABU
Tahun : 2009
III. METODE PENELITIAN
3.1. Ruang Lingkup Penelitian
1. Penelitian dilakukan pada Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Muara Enim dengan alamat Jl. DR. AK. Gani No. 99 Muara Enim.
2. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh PNS Badan Koordinasi KeluargaBerencana Nasional Kabupaten Muara Enim
3.2. Batasan Operasional dan Pengukuran Variabel
3.2.1. Identifikasi Variabel
Variabel bebas adalah :
- Lingkungan kerja (X1) : Lingkungan / kondisi kerja yang kondusif akan membangkitkan semangat atau gairah bekerja para pegawai, atau dengan kata lain lingkungan kerja yang baik seperti penyusunan tempat kerja, tata ruang dan alat perlengkapan kantor yang baik,
akan membantu kelancaran proses pelaksanaan tugas. Selain dari pada itu, gaya kepemimpinan yang tidak otoriter, namun persuasif dan komunikatif dalam arti mau mendengar saran dan pendapat menampung keluhan para pegawai serta tidak meremehkan mereka dalam organisasi akan menciptakan lingkungan yang sehat.
- Tingkat Pendidikan (X2) : Merupakan karakteristik individu yang menjadi sumber statusyang penting dalam organisasi. Pendidikan adalah lambang dari status yang tinggi dan jenjang kepangkatan yang tinggi pula. Semakin tinggi pendidikan seseorang yang dicapai, semakin besar keinginan untuk memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan.
- Keinginan dan harapan pribadi (X3) : sehubungan dengan faktor kebutuhan (X4) di atas, manusia mempunyai keinginan yang tidak putus-putusnya, karena itu semua kebutuhan adalah tidak pernah dapat dipenuhi secara sempurna. Untuk memenuhinya manusia berusaha dengan keras dan senantiasa mengembangkan potensi dirinya sehingga menghasilkan yang terbaik.
- Kebutuhan (X4) : Kebutuhan adalah merupakan dorongan kepentingan yang ada dalam diri setiap individu. Sehubungan dengan pekerjaan, maka kepentingan individu-individu dalam hal ini pegawai, disamping untuk memenuhi kebutuhan dasarnya organisasi juga merupakan wadah bagi pengembangan dirinya.
3.2.2. Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan secara
terstruktur kepada responden. Jumlah pertanyaan sebanyak 35 pertanyaan. Untuk memperdalam hasil penelitian, penulis menggunakan skala likert, yang setiap pertanyaan mempunyai bobot nilai sebagai berikut : Sangat Setuju (Skor 5), Setuju (Skor 4), Kurang Setuju (Skor 3), Tidak Setuju (Skor 2), Sangat Tidak Setuju (Skor 1)
3.3. Metode Pengumpulan Data
3.3.1. Populasi
Populasi penelitian adalah Pegawai Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Muara Enim berjumlah 70 orang.
3.3.2. Jenis dan Sumber Data
Data primer, adalah data yang penulis peroleh langsung dari responden yaitu seluruh Pegawai Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Muara Enim, dengan menggunakan daftar pernyataan yang telah disediakan (kuesioner).
3.3.3.Teknik Analisa Data.
Analisa yang digunakan adalah analisa kuantitatif dengan menggunakan peralatan Statistik (SPSS / Statistics for Products and Services Solution Release 11.5) untuk melihat
hubungan antara variabel bebas dan variabel tidak bebas. Model analisa kuantitatif yang akan digunakan adalah regresif linier berganda dengan persamaan sebagai berikut :
Y = a + bX + e
Dimana : Dimana :
Y = Variabel Terikat X1 = Lingkungan kerja
X = Variabel Bebas X2 = Tingkat Pendidikan
a = Konstanta X3 = Keinginan dan harapan pribadi
b = Koefiseien X4 = Kebutuhan
e = Variabel error
IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Karakteristik Responden
Dari 70 kuesioner yang diberikan kepada responden, kesemuanya telah diisi dengan lengkap sehingga data tersebut dapat diolah. Selanjutnya data diproses dengan menggunakan Software Statistics for Products and Services Solution Realease 11.5. Adapun karakteristik
yang dapat digambarkan dari hasil penyebaran kuesioner tersebut adalah:
4.1.1 Jenis Kelamin Responden
Tabel 4.1 : Persentase jenis kelamin responden
4.1.2 Tingkat Usia
Apabila dilihat dari tingkat usia responden terlihat bahwa dari 70 responden, sebagian besar responden (78,58%) merupakan responden yang berusia antara 40 tahun sampai dengan 59 tahun. Sedangkan responden yang berusia antara 20-39 tahun terdapat 15 responden (21,42
%).Tabel 4.2 dibawah menunjukkan bahwa sebagian responden adalah responden yang masuk kategori kurang produktif dan usia tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar